I'm still alive! I know I haven't posted anything for quite a while. But yeah. I'm back now... with a bunch of new stories to share. I'll be posting in Indonesian, mixed with might-be-grammatically-error English. Brace yourself.
Yep, this is my orientation group; Achmad Soebardjo.
The colors of our shirts represent our majors; yellow for communication, black for DKV, grey for management, and orange for computer information. The person wearing navy blazer and NY cap is our PIC.
I still remember the first days I met these guys.
The first day I went to my university with my roommate (yeah I live in a dormitory... tell you later, okay) and I didn't know anyone there. My dialect is so different, people know I came from eastern side of Java. I remember getting to know a lot of new friends; introducing each other's names even though we knew we'd be forgetting the names soon.
I remember entering the class where I first met my Soebardjo guys. The class was occupied by three groups. Mine was group 36th.
(okay for this paragraph I'll post in Indonesian.) PIC kelompok sebelah itu koko-koko, namanya Ko Jan. Gue masih inget, gue dateng ke kelas itu telat; udah banyak orang disana. Gue duduk disebelah orang yang namanya Kevin dikiri dan orang namanya Ellen dikanan. Kita duduk membentuk lingkaran. PIC kelompok sebelah yang namanya Ko Jan itu kocak banget orangnya; gue masih inget gue duduk ngadep PIC kelompok gue, tapi gue curi-curi denger omongan Ko Jan, karna Ko Jan lucu banget njelasinnya. Gue liat kelompok satunya. PICnya cece-cece kece yang kayaknya setiap senyum bakal menebarkan mawar melati semuanya indah. Terus gue liat PIC gue. Kak Sekar Rarasati. Mukanya pas lagi serem (yang lalu gue sadari, kalo ga senyum si Kak Sekar emang serem, kalo senyum ternyata bisa manis juga kok #ea) sambil bilang "Oke, ada yang masih belom jelas?" dan tiba-tiba gue mempertanyakan kejelasan hidup gue empat hari kedepan.
But then we made a group on Blackberry Messenger.
And the weekend before the orientation we worked till late at night to finish the task we're given. Fyi we're asked to made a nametag (yang harus berbentuk puzzle berbentuk frame segi-enam warna hijau dan kuning yang warna muda harus diatas warna tua, yang ditengahnya terdapat logo UMN dengan warna dan penempatan simbol yang spesifik, serta harus dapat diputar kesamping 180° dan ditempeli foto pahlawan dan foto diri yang full-color) and a booklet (yang menggunakan tinta biru untuk hal-hal yang berkenaan dengan UMN dan untuk border; menggunakan tinta merah untuk hal-hal yang berkenaan dengan data-data pribadi, dan tinta hitam untuk hal-hal yang bersifat jurnal maupun catatan).
We're also given a task to made a video, prototype ideas, and a thing created with recycled garbage.
The first day? I slept only for 45 minutes at 4 AM.
Most of the freshmen didn't sleep at all that night.
We were busy finishing the pile of tasks given to us. I remember my roommate and I, and a girl named Sheryl (which room is right beside ours) doing our booklet at my room. It was 2 AM and we didn't lock the door. A freaky roommate suddenly opened our door and screamed "CUCI MATA!" Quite freaky for a first-timer, right?
We had to walk to the university on 5 AM, and on first day case, we were also carrying a 5kg rice and sembako. It was a super tiring morning since I only slept for 45 minutes after my PIC phoned me, "Yoan, udah bangun? Oh, belum tidur? BAGUS."
Angel. Sheryl. Ellen. Lucky. Fiqa. Sekar. Vito. Icha. Yurandy. Kevin. David. Elvyna. Randy. Yoan. Cito. Cela.
Turned out Kak Sekar is a photographer. Yes that's Sheryl and I.
(why do I tend to be good friend with anyone named Sheryl? :p )
The orientation itself was fun. (yeah at least I felt the fun on the last day... the first day was nitemare.)
Of course it was a bit terrifying because the committees were scary and they would yell to any of us if we did a mistake. Their motto was "One's mistake is one's group's mistake. And one's group's mistake is the whole generation's mistake."
The first day we were pretty much introduced to the UKM (something like extra-curricular club). The second day we were separated to groups based on your major (mine is communication) and was introduced to the lecturers. The third day and fourth day we played games and such things. Yeah actually the real fun began on the third day.
It started with this girl. Fiqa. She was practicing our orientation anthem while we're sitting together in the morning. (Oke ini lebih seru pake bahasa Indonesia ceritanya.)
Kelompok kita, kelompok Soebardjo, kan kumpulnya persis disebelahnya kelompoknya Ko Jan. Yep, Ko Jan yang lucu itu. Semuanya berawal karna Fiqa nyanyinya flat. Ko Jan komentar, "Suara lo flat abis."
Fiqa jawab, "Ya sori Ko, saya mah gabisa nyanyi gini-gini."
Ko Jan membalas, "Trus lo bisanya apa?"
Dan Fiqa menjawab, "Nyanyi dangdutan Astuti, Ko." Dan Fiqa mulai berdangdut. Dan Ko Jan terkesima.
Kelompok kita lalu bikin yel - yel. Dasar kelompok rusuh, lagu yel-yel kita pun rusuh abis. Kita nyanyi:
"Achmad Soebardjo kelompok paling kece (gaya cherrybelle); Achmad Soebardjo kelompok paling keren (gaya cool); Achmad Soebardjo kelompok paling rusuh (dorong-dorongan di depan penonton dan rusuh beneran; saya selalu menjadi korban dorong-dorongan masal di bagian ini -_-); Achmad Soebardjo kelompok paling edan (gaya sok edan); Achmad Soebardjo, Achmad Soebardjo, Ahmad Soebardjooo."
Oke itu lagunya pake lagu Gila-Gilaan nya Changcuters.
Dan setelah lagu ga bener itu, Fiqa bakal berjoged sambil teriak-teriak SOEBARDJO! SOEBARDJO! diiringi dengan kita sekelompok berjoged juga.
Dan seperti yang saya sudah tekankan sebelumnya, guys. Ko Jan terkesima dengan semua yel-yel dan dangdutan kita.
Kami menjadi kelompok eksis dengan yel-yel paling dinanti. Fiqa menjadi pedangdut sukses di angkatan kami. (oke agak lebay.)
Yang bener: Kami menjadi kelompok yang dibully oleh para panitia, karna dengan bisik-bisik dari Ko Jan, semua panitia bakal minta kita nyanyiin yel-yel sebelum tiap game. Semua PIC bisa ikut niruin gaya dangdutan Soebardjo kita. Kita terbully. Muka kita tercoreng. (oke, lebay jadi kebiasaan nih.)
Fiqa dipanggil maju ke panggung buat joged Astuti. Waktu maju, dia bilang, "Saya Fiqa, saya dari kelompok Achmad Soebardjo," dan reaksi kita kelompoknya langsung lebay. Kita geleng-geleng sekuat tenaga sambil teriak-teriak "Bukan! Dia bukan kelompok kami!" karena hal itu terlalu memalukan untuk bisa dibanggakan. Kasihan memang kalo jadi Fiqa, ya. :")
Setiap menang game, kita bakal dikasih sticker biru yang artinya +10 point. Tapi setiap melakukan pelanggaran, kita bakal dapet sticker merah yang nilainya -20 point.
Gue masih inget Ko Jan yang hari ketiga bangga banget karna dapet 4 sticker biru, tapi ternyata besoknya dia dapet 3 sticker merah dan akhirnya nilai kelompoknya jadi minus. Ngakak abis.
Kita sendiri dapet (kalo ga salah ya) 4 sticker biru dan 1 sticker merah. Jadi seenggaknya ga minus lah nilainya :')
Hari terakhir penutupan sampe malem. Ada acara-acara dari prodi (dan yes ofc, si Fiqa ngejoged lagi disini) dan pembacaan surat-surat cinta yang sumpah, nggombal maksimal. Diakhiri dengan kembang api yang lebih heboh dari Sinlui dulu (Don't get me wrong, I'm still a super proud alumni of Sinlui.)
Terus setelah upacara resmi selesai, kita teriak-teriak panggil Kak Sekar sambil lari-lari dan meluk Kak Sekar. Mau nangis terharu rasanya. Kita peluk-pelukan dan lompat-lompat gajelas, sambil teriak-teriak panggil anggota Bardjo yang lainnya. Kita akhirnya mahasiswa, bukan siswa lagi. Bangga gajelas gitulah rasanya.
4 hari gue kurang tidur. 4 hari kebakar matahari, akhirnya selesai. And I'm completely tanned; super-tanned. My tan since the China trip hasn't completely gone; and I've got a darker tan now.
Dan bukannya gue udah sok Jakartaan sekarang, tapi rasanya nulis "aku" di blog itu kurang greget gimana gitu. Aku masih bilang "aku,kamu" dalam kehidupan nyata kok, gak semuanya "lo, gue" kayak keliatannya ini.
I'm still a proud Suroboyoan girl.
And I apologize for my mixed language. I'm just an over-excited mahasiswa trying to fit in.
I'll talk to you later, okay.